Hitam untuk kamar mandi? Bisa terkesan gelap. Tapi jika dipadukan dengan warna putih, hasilnya akan lebih artisitik.
Di dalam teori warna, hitam dan putih seringkali dicap bukan termasuk keluarga warna. Hitam dianggap sebagai ketiadaan warna sedangkan putih dianggap gabungan dari seluruh warna yang ada. Karenanya, hitam dan putih tidak pernah dicantumkan dalam lingkaran warna (colour ring).
Warna atau bukan, dari segi psikologi ternyata hitam dan putih memiliki efek yang sangat bertolak belakang. Hitam dipandang dapat mendatangkan rasa tidak nyaman, rasa tertekan, dan duka. Namun, hitam dapat menimbulkan kesan elegan dan maskulin. Sedangkan putih, diyakini dapat memudahkan refleksi dan mendatangkan rasa nyaman. Tetapi jika digunakan berlebihan, putih akan menimbulkan kesan dingin, sepi, dan kaku.
Kontras
Dua hal yang bertolak belakang, jika dipadukan terkadang bisa jadi pasangan yang cocok dan saling melengkapi. Begitu juga dengan hitam dan putih. Rasa tidak nyaman dan tertekan yang disebabkan oleh hitam dapat dinetralisir oleh putih. Dan sebaliknya, putih yang terkesan dingin akhirnya lebih hangat karena kehadiran si hitam.
Sifatnya yang sangat kontras itulah yang menyebabkan pasangan Himawan—Fatma memutuskan untuk menggunakan hitam-putih untuk kamar mandi utama mereka. Dinding, lantai, dan meja westafel diisi dengan paduan warna hitam-putih. Bahkan, aksesori seperti tempat sikat gigi dan handuk pun dipilih yang bermotif hitam-putih.
Untuk materialnya, mereka memilih menggunakan batu alam yang dicat, kemudian di coating mengilat. Mengapa mesti batu alam? Mereka beralasan, batu alam digunakan agar kamar mandi tidak terlalu terkesan kaku karena kehadiran warna hitam dan agar tetap terasa nuansa alamnya walaupun hanya sedikit.
Beda Area, Beda Warna
Lantai kamar mandi ini dibuat dari batu koral yang “ditanam” di dalam semen. Warnanya dibuat berselang-seling—hitam dan putih—dengan tujuan untuk membedakan 3 area yang ada di kamar mandi itu.
Area pertama adalah area untuk mencuci tangan, membasuh muka, dan menggosok gigi. Di area ini terdapat westafel yang “berdiri” di atas sebuah meja yang terbuat dari bata. Kolong meja dapat digunakan untuk menyimpan benda-benda seperti pembersih lantai, sikat, dan sebaginya.
Area kedua terletak bersebelahan dengan westafel, yaitu area untuk membuang kotoran. Agar tidak gampang kotor, lantainya diberi warna hitam. Area ketiga adalah area untuk mandi, yang hanya terdiri dari sebuah shower. Untuk membatasi area ini dengan area sebelahnya, dibuat dinding setinggi 150 cm. Dan agar air tidak menjalar ke tampat lain, lantai area mandi diturunkan sekitar 7 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar